BagusNews.com –
Sekutu Rusia dihadapkan pada kemungkinan pecahnya aliansi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin oleh Moskow. Aliansi ini dibentuk antara negara-negara bekas Uni Soviet di Eurasia, di mana Rusia menjadi pemimpin dengan lima negara anggota lainnya, yaitu Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgizstan, dan Tajikistan.
Perpecahan dimulai ketika Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengumumkan bahwa negaranya mungkin akan keluar dari CSTO. Hal ini disebabkan oleh ketegangan yang terus meningkat antara Armenia dan Rusia, terutama dalam kasus perselisihan dengan negara tetangga Azerbaijan. Armenia terlibat dalam perang enam minggu dengan Azerbaijan pada tahun 2020 dan sejak saat itu, masalah terus berlanjut di antara kedua negara.
Pashinyan mengaku bahwa dukungan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, semakin berkurang. Armenia menuduh Azerbaijan memindahkan pasukan ke wilayahnya pada tahun 2021, dan menuntut agar CSTO mengutuk tindakan tersebut. Pashinyan bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa negaranya akan menarik diri dari CSTO atau menghentikan keanggotaannya.
Pada akhir pekan ini, Pashinyan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, pada pertemuan di Moskow yang akan diselenggarakan oleh Putin. Pashinyan mengindikasikan bahwa setidaknya satu masalah antara kedua negara akan segera diselesaikan.
Namun, selama pertemuan Moskow, perhatian kemungkinan besar akan diberikan pada interaksi antara Pashinyan dan Putin. Pada akhir 2022 hingga awal 2023, Pashinyan dikabarkan kerap menghindari Putin, bahkan enggan berfoto di dekatnya selama pertemuan pemimpin CSTO pada November 2022. Pada Januari 2023, Pashinyan juga mengumumkan bahwa Armenia tidak akan menjadi tuan rumah latihan militer yang dipimpin Rusia untuk CSTO pada tahun 2023.
Sebelumnya, Azerbaijan, Georgia, dan Uzbekistan telah meninggalkan CSTO. Hal ini berbeda dengan NATO yang terus menerima anggota baru sejak 1949. Meskipun demikian, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa Rusia akan terus berdialog dengan Armenia tentang CSTO dan bahwa organisasi ini memiliki potensi untuk berkembang.