BagusNews.com –
Kandungan Arsenik pada Nasi Merah
Nasi merah merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Selain kaya akan nutrisi, nasi merah juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Namun, di balik manfaatnya, nasi merah juga mengandung arsenik, yaitu senyawa kimia yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
Arsenik adalah senyawa kimia yang ditemukan secara alami di tanah dan air. Senyawa ini dapat terakumulasi di tanaman, termasuk padi. Kandungan arsenik pada beras dapat bervariasi, tergantung pada jenis beras, tempat penanaman, dan metode pengolahannya.
Berdasarkan penelitian, beras merah mengandung arsenik lebih tinggi dibandingkan beras putih. Hal ini disebabkan karena beras merah tidak melalui proses penggilingan, sehingga lapisan luar beras yang mengandung arsenik lebih banyak tertinggal.
Kandungan arsenik pada beras dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti:
- Kanker
- Gangguan jantung
- Gangguan saraf
- Gangguan kulit
- Kematian bayi
Untuk mengurangi kandungan arsenik pada nasi merah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
- Cuci beras dengan air mengalir setidaknya 5-7 kali sebelum dimasak.
- Gunakan air bersih untuk memasak beras.
- Masak beras dengan banyak air.
- Hindari mengonsumsi nasi merah secara berlebihan.
Selain itu, bagi ibu hamil dan menyusui, dianjurkan untuk mengonsumsi beras merah dalam jumlah yang lebih sedikit.
Berikut adalah tips memilih beras merah yang rendah arsenik:
- Pilihlah beras merah yang berasal dari daerah dengan tanah yang tidak terkontaminasi arsenik.
- Pilihlah beras merah yang ditanam dengan air bersih.
- Pilihlah beras merah yang memiliki warna merah cerah dan tekstur yang keras.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, kita dapat mengurangi risiko paparan arsenik dari nasi merah.