BagusNews.com –
TNI Angkatan Laut sedang melaksanakan Penerbangan Penerimaan Pelanggan (Customer Acceptance Flight) untuk helikopter baru Airbus AS565 Panther. Mewakili Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Kolonel Gugus Wahyu Setyo Utomo, Komandan Wing Udara 1, bergabung dengan Tim Penerbangan Penerimaan Pelanggan di PT Dirgantara Indonesia.
Tim ini juga mencakup perwakilan dari Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI Angkatan Laut. Kolonel Utomo mengungkapkan perkembangan ini di markas besar Wing Udara 1 di Tanjungpinang pada Rabu, 31 Juli 2024.
Aktivitas penerbangan penerimaan untuk helikopter anti-kapal selam (ASW) AS565 MBe Panther, dengan kode registrasi HS-1307, dijadwalkan berlangsung dari tanggal 31 Juli hingga 7 Agustus 2024. Acara dimulai dengan sesi pembukaan yang memberikan informasi terbaru tentang proyek AS565 MBe Panther.
Helikopter dengan nomor lambung HS-1307 ini akan memperkuat Skuadron 400 di bawah komando operasional Wing Udara 1. Setelah pembukaan, tim melakukan inspeksi langsung terhadap helikopter AS565 MBe Panther.
Inspeksi meliputi pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi dan fungsionalitas helikopter, dengan fokus khusus pada sistem torpedo. Tim mengamati uji fungsi untuk penembakan normal dan pembuangan torpedo, memastikan helikopter memenuhi semua persyaratan operasional untuk misi anti-kapal selam.
Penerbangan Penerimaan Pelanggan ini merupakan tonggak penting dalam kesiapan operasional armada anti-kapal selam TNI Angkatan Laut. AS565 MBe Panther, dilengkapi dengan avionik dan persenjataan canggih, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan TNI AL dalam mendeteksi dan melawan ancaman kapal selam di perairan Indonesia.
Penambahan helikopter ini ke Skuadron 400 mencerminkan komitmen berkelanjutan TNI AL dalam memodernisasi armada dan meningkatkan kemampuan pertahanan maritimnya. Seiring berlanjutnya aktivitas penerimaan, TNI Angkatan Laut berharap dapat secara resmi memasukkan AS565 MBe Panther ke dalam operasi ASW-nya, memperkuat postur pertahanan di wilayah tersebut.
Eurocopter (sekarang Airbus Helicopters) AS565 Panther adalah versi militer dari helikopter multi-tujuan bermesin ganda Eurocopter AS365 Dauphin. Panther digunakan untuk berbagai peran militer, termasuk keamanan maritim, pencarian dan penyelamatan (SAR), evakuasi korban (CASEVAC), pengisian bahan bakar vertikal, pengawasan, operasi pasukan khusus, anti-kapal selam (ASW), dan anti-permukaan (ASuW).
AS565 MBe menggabungkan teknologi baru dan terbukti untuk memberikan nilai lebih bagi operator. Dilengkapi dengan dua mesin Safran Arriel 2N, yang meningkatkan performansnya dalam kondisi panas dan tinggi, serta mampu mencapai kecepatan tertinggi 278 km/jam dan jangkauan 780 kilometer.
Helikopter ini juga dilengkapi dengan kotak roda gigi utama baru, rotor ekor generasi terbaru, dan autopilot 4 sumbu yang mengurangi beban kerja kru dan memudahkan misi yang paling menuntut, seperti SAR. Lebih bertenaga dan efisien, AS565 MBe juga lebih aman, lebih hemat biaya, dan lebih mudah dioperasikan.
Elemen utama dari Panther konfigurasi ASW adalah Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS), sonar celup yang dilengkapi dengan susunan proyeksi tujuh elemen menurun dan susunan penerima dengan delapan lengan ekstensi, yang mampu mendeteksi kapal selam hingga 500 meter di bawah permukaan air.
Menurut Airbus Helicopters, keluarga Panther telah memenuhi syarat untuk beroperasi dari dek penerbangan lebih dari 100 kelas kapal NATO, dan sesuai dengan perjanjian standarisasi NATO. Ukuran Panther yang kompak memungkinkan jenis ini dioperasikan dari kapal laut kecil seperti korvet. Untuk membantu pendaratan di kapal dalam kondisi laut yang kasar dan angin kencang, beberapa varian dapat dilengkapi dengan perangkat pengunci dek hidrolik Harpoon.
Program MBe Panther Indonesia ini merupakan yang terbaru dari hubungan jangka panjang antara Airbus Helicopters dan PT Dirgantara Indonesia, yang merayakan kemitraan strategis mereka yang ke-40 awal bulan ini. Kedua perusahaan telah mengirimkan lebih dari 190 helikopter bersama-sama, melalui program bersama selama empat dekade terakhir.
Di bawah perjanjian ini, Airbus Helicopters memasok helikopter AS565 MBe ke mitra industri Indonesia PT Dirgantara Indonesia, yang merakit ulang dan melengkapi pesawat putar ini di dalam negeri, bertindak sebagai otoritas desain. Ini terutama mencakup pemasangan rangkaian anti-kapal selam (ASW) yang mencakup sonar celup dan sistem peluncur torpedo, memungkinkan TNI Angkatan Laut untuk melaksanakan misi yang paling menuntut. Di pasar Asia, Panther buatan Eropa memiliki penjualan terbatas terutama karena persaingan ekspor dari Harbin Z-9 buatan China, yang merupakan turunan berlisensi dari Dauphin seperti Panther.
Airbus Helicopters SAS (sebelumnya Eurocopter Group) adalah divisi manufaktur helikopter dari Airbus. Perusahaan ini merupakan yang terbesar di industri ini dalam hal pendapatan dan pengiriman helikopter turbin. Kantor pusatnya terletak di Bandara Marseille Provence di Marignane, Prancis, dekat Marseille.
Fasilitas utama Airbus Helicopters berada di kantor pusatnya di Marignane, Prancis, dan di Donauwörth, Jerman, dengan pabrik produksi tambahan di Kanada, Brasil (Helibras), Australia, Spanyol, Rumania, Inggris, dan Amerika Serikat. Perusahaan yang awalnya bernama Eurocopter ini berganti nama menjadi Airbus Helicopters pada 2 Januari 2014.
Armada yang beroperasi mencakup hampir 12.000 helikopter yang dioperasikan oleh lebih dari 3.000 pelanggan di 154 negara. Airbus Helicopters mempekerjakan lebih dari 22.000 orang di seluruh dunia dan pada tahun 2015 menghasilkan pendapatan sebesar 6,8 miliar euro.