BagusNews.com –
Coinmarketcap, mencatat pada Jumat (14/4) pukul 17.20 WIB bahwa harga Bitcoin (BTC) telah meningkat menjadi US$ 30.837 per keping.
Kemajuan kuat ini dibenarkan oleh peningkatan harian sebesar 1,19% dan mingguan sebesar 8,77%. Ethereum juga telah menunjukkan kemajuan setelah meluncurkan upgrade jaringannya – Ethereum Shanghai dan Capella (Shapella).
Upgrade ini menandakan bahwa algoritma proof of stake (PoS) telah menggantikan proof of work (PoW).
Dengan demikian, harga Ethereum saat ini berada di level US$ 2.114 per keping, yang merupakan peningkatan 5,93% sepanjang hari dan 12,15% sepanjang seminggu.
Public Relations Tokocrypto, Bianda Ludwianto, mengemukakan bahwa peluang investasi dalam aset kripto masih menjanjikan pada jangka panjang.
“Berdasarkan data, harga Bitcoin dan Ethereum telah meningkat sejak awal tahun dan ini menjadi tanda baik untuk pasar dan ekosistem kripto”, ucap Bianda Jumat (14/4).
Bianda juga mengungkapkan bahwa Bitcoin telah mengalami peningkatan lebih dari 60% dibandingkan dengan dua kuartal sebelumnya ketika harganya menyentuh level terendah berupa US$ 15.521. Sementara, Ethereum tercatat telah meningkat sebesar 62% sejak kuartal ketiga 2022 yaitu dari posisi US$ 1.080.
Bianda menyarankan bahwa harga Ethereum akan bergerak di kisaran US$ 2.300 per keping dan akan mengalami koreksi ke US$ 2.000 per keping.
Hedging terhadap target terendah Bitcoin tahun 2023 diambil pada kisaran US$ 20.000 atau Rp 297 juta dengan target tertingginya berada di level US$ 35.000 atau Rp 520 juta.
CEO Triv, Gabriel Rey, menegaskan bahwa kripto masih menjadi instrumen investasi yang menarik untuk dikoleksi dalam tahun 2023. Gabriel juga memprediksikan bahwa harga Ethereum akan berada di antara US$ 1.800-US$ 2.500 per keping di tahun 2023, sementara harga Bitcoin berada di antara US$ 20.000-US$ 40.000 per keping.
Dia juga menyebutkan bahwa halving Bitcoin dalam tahun 2024 akan meningkatkan peningkatan harga dalam kripto.