BagusNews.com –
Industri kecerdasan buatan kembali diguncang skandal besar! Perusahaan AI asal China, DeepSeek, diduga menggunakan data OpenAI secara ilegal untuk mengembangkan model AI pesaing dengan biaya jauh lebih murah. Dugaan ini kini tengah diselidiki oleh OpenAI dan Microsoft.
OpenAI Curiga: DeepSeek Gunakan Data Secara Ilegal?
Menurut laporan Bloomberg, Microsoft menemukan indikasi bahwa sejumlah besar data OpenAI telah diekstraksi melalui akun pengembang pada akhir 2024. Data tersebut diduga kuat terhubung dengan DeepSeek. Jika terbukti, ini bisa menjadi pelanggaran serius terhadap kebijakan OpenAI.
Tak hanya itu, laporan Financial Times juga menyebutkan bahwa OpenAI menemukan bukti penggunaan teknik distillation oleh DeepSeek. Teknik ini memungkinkan pengembang untuk menyalin dan melatih model AI baru dengan mengekstraksi data dari model yang lebih besar. Dengan cara ini, DeepSeek bisa membangun AI canggih tanpa mengeluarkan biaya fantastis seperti OpenAI yang menghabiskan lebih dari $100 juta untuk melatih GPT-4.
Ironi Besar: OpenAI Juga Pernah Kontroversial!
Yang membuat kasus ini semakin menarik adalah ironi di baliknya. OpenAI sendiri sebelumnya mendapat kritik karena menggunakan data dari seluruh internet tanpa izin untuk melatih model GPT mereka. Kini, mereka justru menjadi korban dugaan pencurian data oleh pesaing asal China.
David Sacks, mantan penasihat AI di pemerintahan Donald Trump, mengungkapkan bahwa ada kemungkinan besar terjadinya pencurian kekayaan intelektual dalam kasus ini. “Ada bukti kuat bahwa DeepSeek menggunakan teknik distilasi dari model OpenAI, dan OpenAI tentu saja tidak senang dengan hal ini,” ujar Sacks dalam wawancara dengan Fox News.
OpenAI dan Microsoft Perketat Keamanan
Menanggapi kasus ini, OpenAI menyatakan bahwa perusahaan terus mengambil langkah-langkah untuk melindungi teknologi mereka dari pencurian, terutama oleh perusahaan berbasis di China.
“Kami tahu bahwa perusahaan-perusahaan dari China dan negara lainnya terus berupaya mendistilasi model AI terkemuka dari Amerika Serikat,” ungkap OpenAI dalam pernyataan resminya kepada Bloomberg. “Sebagai pemimpin dalam pengembangan AI, kami melakukan berbagai langkah pencegahan untuk melindungi kekayaan intelektual kami. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah AS untuk memastikan model AI paling canggih tetap terlindungi dari upaya pencurian teknologi.”
Apa Langkah Selanjutnya?
Saat ini, penyelidikan terus berjalan. Jika tuduhan ini terbukti, DeepSeek bisa menghadapi konsekuensi serius, termasuk pemblokiran akses ke teknologi OpenAI dan tindakan hukum lebih lanjut. Namun, apakah benar DeepSeek mencuri teknologi OpenAI, ataukah ini hanya persaingan bisnis semata? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!