BagusNews.com –
Hasil survei terbaru Litbang Kompas memunculkan fakta menarik tentang perilaku pemilih pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud). Kedua kelompok pendukung ini ternyata tidak menunjukkan tingkat fanatisme yang tinggi, sebuah fenomena yang mulai memengaruhi tingkat kepuasan mereka terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Pemilih-pemilih ini enggak terlalu fanatik,” ungkap Manajer Riset Litbang Kompas, Ignatius Kristanto, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (20/1/2025).
Menurut survei yang dilakukan Litbang Kompas, kepuasan pemilih Anies-Cak Imin terhadap kinerja pemerintahan mencapai 72,4 persen, sementara pemilih Ganjar-Mahfud berada pada angka 71,2 persen. Meski mendukung pasangan calon lain, mayoritas dari mereka mulai mempercayai janji-janji pemerintah saat ini.
“Begitu dia sudah memilih lalu melihat Prabowo sebagai sosok yang memenuhi janji-janji, mereka lalu percaya itu,” tambah Kristanto.
Basis Prabowo-Gibran Unggul, Golput Masih Tinggi
Di sisi lain, survei menunjukkan tingkat kepuasan tertinggi berada di basis pendukung pasangan Prabowo-Gibran, yang mencapai 87,9 persen. Namun, yang tidak kalah mencengangkan adalah tingginya angka pemilih golput atau yang tidak memilih, yakni sebesar 76,1 persen.
Survei ini dilakukan pada 4–10 Januari 2025, melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 3,10 persen, hasil ini diharapkan mampu memberikan gambaran akurat tentang preferensi politik masyarakat.
Kepercayaan pada Pemerintahan Jadi Kunci
Fakta bahwa para pendukung kedua pasangan calon cenderung tidak fanatik membuka peluang bagi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk memperkuat kepercayaan masyarakat melalui realisasi janji-janji politiknya.
Survei ini, yang sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas, menjadi salah satu potret penting dinamika politik menuju Pemilu 2025. Akankah tren ini berlanjut hingga masa pemilihan mendatang? Kita tunggu bersama!