BagusNews.com –
Google sebagai mesin pencari semakin terancam dengan adanya perkembangan platform kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT. Laporan terbaru menunjukkan bahwa banyak orang menggunakan sistem AI untuk menjawab pertanyaan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan apakah chatbot seperti ChatGPT, Microsoft Bing, dan Google Bard dapat menggantikan peran mesin pencari, dan dampak positif atau negatif yang mungkin ditimbulkannya.
Tim Vox Media’s Insights and Research dan perusahaan konsultan riset The Circus menyatakan hal ini dalam laporan yang dikutip oleh The Verge pada Sabtu (1/7/2023).
Menurut laporan tersebut, mayoritas pengguna platform AI menggunakan teknologi ini untuk menjawab pertanyaan sebanyak 68%. Penelitian ini melibatkan lebih dari 2.000 responden di Amerika Serikat. Dalam penelitian ini, 54% responden mengakui menggunakan layanan AI generatif seperti ChatGPT untuk berkolaborasi dalam proses berpikir.
Selain itu, banyak juga yang menggunakan AI untuk menciptakan karya seni. Penggunaan AI terkait foto mencapai 37%, musik 31%, video 31%, desain 29%, pembuatan cerita 29%, dan karya seni visual 27%.
Laporan ini juga membahas kekhawatiran seputar penggunaan AI dalam seni. Mayoritas responden dalam survei ini (70%) menyatakan bahwa para seniman harus diberikan kompensasi jika karya mereka ditiru atau dikloning oleh AI.
Namun, penggunaan AI seperti ChatGPT dan sejenisnya tidak banyak digunakan untuk keperluan profesional. Hanya sekitar 26% yang menggunakan AI untuk analisis data, 25% untuk email, 19% untuk mengunggah blog, 18% untuk coding, dan 18% untuk lirik lagu.