BagusNews.com –
Para pemimpin Asia Tenggara mengutuk serangan bersenjata terhadap konvoi bantuan yang diselenggarakan oleh kelompok regional untuk orang-orang yang tergusur di Myanmar pada hari Rabu, dan meminta agar kekerasan dihentikan segera dan pemerintah militer mematuhi rencana perdamaian.
Pimpinan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara berkumpul di kota Labuan Bajo yang indah di selatan Indonesia untuk memulai pertemuan selama dua hari. Indonesia, yang menjabat sebagai ketua ASEAN tahun ini, telah mengatur pengiriman bantuan setelah evaluasi yang tertunda lama.
Serangan itu terjadi pada akhir pekan, ketika konvoi yang membawa bantuan dan mengangkut diplomat Indonesia dan Singapura ditembak oleh orang-orang tak dikenal yang bersenjatakan pistol di negara bagian Shan timur Myanmar.
Tim keamanan dengan konvoi membalas tembakan dan sebuah kendaraan rusak, tetapi tidak ada orang dalam konvoi yang terluka.
Para pemimpin ASEAN mengatakan bahwa mereka “mengutuk serangan tersebut dan menegaskan bahwa pelaku harus bertanggung jawab.”
Myanmar menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Lebih dari 3.450 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak militer Myanmar secara paksa mengambil alih kekuasaan, dan ribuan lainnya masih dipenjara.
Selain mengutuk kekerasan di Myanmar, para pemimpin ASEAN juga berencana untuk mengekspresikan keprihatinan mereka atas skema perdagangan manusia di negara tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.