BagusNews.com –
Besok, Senin (1/5/2023), merupakan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan sekitar 50.000 orang dari berbagai kelompok buruh akan turun ke jalan untuk memperingatinya.
Kelompok buruh yang akan turun di antaranya berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan Serikat Petani Indonesia.
Selain itu, ada juga massa dari SPU, FSPMI, SPN, FSP KEP, FSP TSK, Farkes, FSP ISSI, FTPHSI, UPC, Jala PRT, dan massa lainnya.
Aksi May Day akan dimulai pukul 09.30 WIB hingga 12.30 WIB di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, serta di 38 provinsi di Indonesia.
Dalam peringatan Hari Buruh 1 Mei, akan ada 7 tuntutan yang disampaikan dalam aksi MayDay, yaitu
mencabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Ciptakerja,
mencabut Parliamentary threshold 4 persen dan Presidential threshold 20 persen,
mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga,
menolak RUU kesehatan, mereformasi agraria dan kedaulatan pangan,
menolak bank tanah,
serta menolak impor beras kedelai dan lain-lain,
memilih capres yang pro buruh dan kelas pekerja,
serta menghapus out scorsing dan
menolak upah murah (HOSTUM).
Said mengatakan setelah aksi di depan Istana Negara dan Gedung MK, massa akan menuju Istora Senayan, di mana capres juga akan berorasi saat May Day.
Namun, Said belum menjelaskan siapa sosok bakal capres yang akan hadir dan menemui massa. Ia juga menyampaikan bahwa dalam acara May Day nanti akan ada deklarasi Koalisi Orang Kecil.
Partai Buruh akan bekerjasama dengan capres dan cawapres, namun hal ini tidak terkait dengan partai pendukungnya.
Said menegaskan bahwa Partai Buruh hanya akan bekerja sama dengan capres-cawapres, bukan membangun koalisi dengan parpol lain, khususnya parpol pendukung Omnibus Law.